Genteng Metal
Genteng Metal atau bahan bangunan atap berbahan campuran logam seperti zincalume / galvalume dan galvanis. Memiliki dua tipe pilihan, yaitu Genteng Metal Berpasir dan Genteng Metal Color (Berwarna).
Genteng Metal juga memiliki beberapa ukuran, profil dan ketebalan bahan yang bisa memperkaya pilihan guna membantu konsumen dalam menyesuaikan bentuk atap dan anggaran.
Dengan berat yang ringan serta berkekuatan tinggi, maka Genteng Metal tidak menjadi beban bagi rangka atap baja ringan atau rangka kayu sekalipun. Di dalam pengerjaannya pun Genteng Metal harus disusun sesuai dengan ketentuan dan kemudian di sekrup sebagai kekuatan.
Keunggulan Genteng Metal :
- Berat lebih ringan
- Berdaya tahan tinggi
- Tidak mudah berlumut dan berjamur
- Harga relatif lebih murah
- Bisa diaplikasikan walaupun dengan rangka atap sederhana
- Pemasangan lebih cepat dan mudah
- Banyak pilihan
- Ramah lingkungan
Kekurangan Genteng Metal :
- Ruangan lebih panas ( tidak untuk Genteng Metal tebal 0.40 mm )
- Berdenting ( tidak untuk Genteng Metal tebal 0.40 mm )
- Rentan di injak
Genteng Konvensional
Genteng Konvensional berbahan dasar tanah liat / beton saat ini masih menjadi pilihan favorit atap bangunan bagi beberapa orang.
Kenapa begitu ? Karena Genteng Konvensional sangat sederhana dalam pemasangan, hanya dengan menggunakan rangka atap sejajar dari kayu ataupun baja ringan. Lagi pula para tenaga pemasangan sudah terbiasa menggunakan Genteng Konvensional ketimbang yang lainnya.
Kelebihan Genteng Konvensional :
- Harga terjangkau
- Kuat dan kokoh
- Ruangan jadi lebih dingin
- Tidak berdenting
- Sistem kuncian tanpa sekrup
- Cara pemasangan sangat sederhana
- Banyak dijual di toko-toko bangunan
Kekurangan Genteng Konvensional :
- Lebih berat
- Tampilan sederhana
- Mudah retak bahkan pecah
- Mudah bergeser
- Mudah berlumut dan berjamur ( kecuali di cat atau genteng keramik )
Setelah membaca artikel tersebut diatas, maka pilihlah bahan atap bangunan yang terbaik menurut anda. Sehingga awet dan berumur panjang.